Pages

Thursday, April 30, 2009

Penguasa Dunia

Pada suatu malam, ketika Khalifah Umar Bin Khattab sedang berjalan-jalan melakukan survey lapangan terhadap kondisi rakyatnya, beliau mendengar suara tangisan anak kecil di sebuah rumah dan ketika beliau menghampiri terlihatlah seorang ibu yang sedang memasak dan dikelilingi anak-anaknya yang sedang menangis. Sayyidina Umar bertanya pada ibu tersebut kenapa anak-anaknya menangis dan apa yang sedang dilakukannya. Ibu tersebut menjawab kalau anak-anaknya menagis karena lapar dan ia sedang memasak batu untuk menenangkan anak-anaknya lalu ia mengatakan "terkutuklah Umar karena telah membiarkan rakyatnya kelaparan", ketika medengar itu tersentaklah Sayyidina Umar dan langsung kembali ke tempat penyimpanan makanan dan membawakan sekarung tepung dengan memanggulnya sendiri untuk diberikan kepada ibu tersebut.

Subhanallah, betapa mulianya perilaku seorang pemimpin yang ditunjukkan oleh Sayyidina Umar Bin Khattab seperti yang diceritakan di atas. Beliau melihat langsung kondisi rakyatnya tanpa minta sambutan dan perlakuan istimewa sebagai kepala negara dan merasa bertanggung jawab karena telah membiarkan rakyatnya kelaparan. Tanggung jawab yang ditunjukkan bukan hanya sekedar perkataan prihatin namun dengan tindakan nyata untuk mengurangi beban hidup dan penderitaan rakyatnya.

Berikut salah satu Firman Allah SWT mengenai seorang penguasa/pemimpin:

Artinya:

"Hai Daud, sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (penguasa) di muka bumi, maka berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat dari jalan Allah akan mendapat adzab yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan." (Q.S. Shaad : 26)


Seorang pemimpin yang mengikuti hawa nafsu akan meninggalkan kewajibannya dan mengejar kesenangan dan ambisinya untuk menjadi penguasa. Ia akan melupakan tanggung jawab dan amanah yang dipercayakan di atas pundaknya oleh rakyatnya. Kalau masyarakat yang dipimpinnya sejahtera, seorang pemimpin akan menerima banyak doa dan ucupan syukur dari rakyatnya, namun ketika rakyatnya merasakan kesengsaraan dan tidak adanya perhatian yang serius dari pemimpinnya maka yang akan ia terima adalah cercaan dan doa yang menjerumuskan. Berhati-hatilah karena doa orang yang teraniaya dan doa orang-orang miskin adalah doa-doa yang mustajab.

Seorang pemimpin tentu saja akan dimintai pertanggung jawaban nanti ketika hari perhitungan mengenai amanah yang diembannya. Kalau untuk mempertanggung jawabkan diri kita sendiri saja kita belum mampu sungguh berani sekali kita kalau ingin mempertanggungjawabkan ribuan bahkan jutaan nasib orang dipundak kita.

0 comments:

Post a Comment